Sabtu, 21 April 2012

Jenis/Macam Tarian Jawa Klasik

Beberapa jenis tari yang ada antara lain :
Tari Klasik
– Tari Bedhaya :
JUMENENGAN MANGKUNEGARANBudaya Islam ikut mempengaruhi bentuk-bentuk tari yang berangkat pada jaman Majapahit. Seperti tari Bedhaya 7 penari berubah menjadi 9 penari disesuaikan dengan jumlah Wali Sanga. Ide Sunan Kalijaga tentang Bedhaya dengan 9 penari ini akhirnya sampai pada Mataram Islam, tepatnya sejak perjanjian Giyanti pada tahun 1755 oleh Pangeran Purbaya, Tumenggung Alap-alap dan Ki Panjang Mas, maka disusunlah Bedhaya dengan penari berjumlah 9 orang. Hal ini kemudian dibawa ke Kraton Kasunanan Surakarta. Oleh Sunan Pakubuwono I dinamakan Bedhaya Ketawang, termasuk jenis Bedhaya Suci dan Sakral, dengan nama peranan sebagai berikut :
a. Endhel Pojok
b. Batak
c. Gulu
d. Dhada
e. Buncit
f. Endhel Apit Ngajeng
g. Endhel Apit Wuri
h. Endhel Weton Ngajeng
i. Endhel Weton Wuri
Berbagai jenis tari Bedhaya yang belum mengalami perubahan :
– Bedhaya Ketawang lama tarian 130 menit
– Bedhaya Pangkur lama tarian 60 menit
– Bedhaya Duradasih lama tarian 60 menit
– Bedhaya Mangunkarya lama tarian 60 menit
– Bedhaya Sinom lama tarian 60 menit
– Bedhaya Endhol-endhol lama tarian 60 menit
– Bedhaya Gandrungmanis lama tarian 60 menit
– Bedhaya Kabor lama tarian 60 menit
– Bedhaya Tejanata lama tarian 60 menit
Pada umumnya berbagai jenis Bedhaya tersebut berfungsi menjamu tamu raja dan menghormat serta menyambut Nyi Roro Kidul, khususnya Bedhaya Ketawang yang jarang disajikan di luar Kraton, juga sering disajikan pada upacara keperluan jahat di lingkungan Istana. Di samping itu ada juga Bedhaya-bedhaya yang mempunyai tema kepahlawanan dan bersifat monumental.
Melihat lamanya penyajian tari Bedhaya (juga Srimpi) maka untuk konsumsi masa kini perlu adanya inovasi secara matang, dengan tidak mengurangi ciri dan bobotnya.
Contoh Bedhaya garapan baru :
– Bedhaya La la lama tarian 15 menit
– Bedhaya To lu lama tarian 12 menit
– Bedhaya Alok lama tarian 15 menit
dll.
Tari Srimpi
Tari SrimpiTari Srimpi yang ada sejak Prabu Amiluhur ketika masuk ke Kraton mendapat perhatian pula. Tarian yang ditarikan 4 putri itu masing-masing mendapat sebutan : air, api, angin dan bumi/tanah, yang selain melambangkan terjadinya manusia juga melambangkan empat penjuru mata angin. Sedang nama peranannya Batak, Gulu, Dhada dan Buncit. Komposisinya segi empat yang melambangkan tiang Pendopo. Seperti Bedhaya, tari Srimpipun ada yang suci atau sakral yaitu Srimpi Anglir Mendhung. Juga karena lamanya penyajian (60 menit) maka untuk konsumsi masa kini diadakan inovasi. Contoh Srimpi hasil garapan baru :
Srimpi Anglirmendhung menjadi 11 menit
Srimpi Gondokusumo menjadi 15 menit
dll.
Beberapa contoh tari klasik yang tumbuh dari Bedhaya dan Srimpi :
a. Beksan Gambyong : berasal dari tari Glondrong yang ditarikan oleh Nyi Mas Ajeng Gambyong. Menarinya sangat indah ditambah kecantikan dan modal suaranya yang baik, akhirnya Nyi Mas itu dipanggil oleh Bangsawan Kasunanan Surakarta untuk menari di Istana sambil memberi pelajaran kepada para putra/I Raja. Oleh Istana tari itu diubah menjadi tari Gambyong.
Selain sebagai hiburan, tari ini sering juga ditarikan untuk menyambut tamu dalam upacara peringatan hari besar dan perkawinan. Adapun ciri-ciri Tari ini :
– Jumlah penari seorang putri atau lebih
– Memakai jarit wiron
– Tanpa baju melainkan memakai kemben atau bangkin
– Tanpa jamang melainkan memakai sanggul/gelung
– Dalam menari boleh dengan sindenan (menyanyi) atau tidak.
b. Beksan Wireng : berasal dari kata Wira (perwira) dan ‘Aeng’ yaitu prajurit yang unggul, yang ‘aeng’, yang ‘linuwih’. Tari ini diciptakan pada jaman pemerintahan Prabu Amiluhur dengan tujuan agar para putra beliau tangkas dalam olah keprajuritan dengan menggunakan alat senjata perang. Sehingga tari ini menggambarkan ketangkasan dalam latihan perang dengan menggunakan alat perang. Ciri-ciri tarian ini :
– Ditarikan oleh dua orang putra/i
– Bentuk tariannya sama
– Tidak mengambil suatu cerita
– Tidak menggunakan ontowacono (dialog)
– Bentuk pakaiannya sama
– Perangnya tanding, artinya tidak menggunakan gending
sampak/srepeg, hanya iramanya/temponya kendho/kenceng
– Gending satu atau dua, artinya gendhing ladrang kemudian
diteruskan gendhing ketawang
– Tidak ada yang kalah/menang atau mati.
c. Tari Pethilan : hampir sama dengan Tari Wireng. Bedanya Tari Pethilan mengambil adegan / bagian dari ceritera pewayangan.
Ciri-cirinya :
– Tari boleh sama, boleh tidak
– Menggunakan ontowacono (dialog)
– Pakaian tidak sama, kecuali pada lakon kembar
– Ada yang kalah/menang atau mati
– Perang mengguanakan gendhing srepeg, sampak, gangsaran
– Memetik dari suatu cerita lakon.
Contoh dari Pethilan :
– Bambangan Cakil
– Hanila
– Prahasta, dll.
d. Tari Golek : Tari ini berasal dari Yogyakarta. Pertama dipentaskan di Surakarta pada upacara perkawinan KGPH. Kusumoyudho dengan Gusti Ratu Angger tahun 1910. Selanjutnya mengalami persesuaian dengan gaya Surakarta. Tari ini menggambarkan cara-cara berhias diri seorang gadis yang baru menginjak masa akhil baliq, agar lebih cantik dan menarik. Macam-macamnya :
– Golek Clunthang iringan Gendhing Clunthang
– Golek Montro iringan Gendhing Montro
– Golek Surungdayung iringan Gendhing Ladrang Surungdayung, dll.
e. Tari Bondan : Tari ini dibagi menjadi :
– Bondan Cindogo
– Bondan Mardisiwi
– Bondan Pegunungan/Tani.
Tari Bondan Cindogo dan Mardisiwi merupakan tari gembira, mengungkapkan rasa kasih sayang kepada putranya yang baru lahir. Tapi Bondan Cindogo satu-satunya anak yang ditimang-timang akhirnya meninggal dunia. Sedang pada Bondan Mardisiwi tidak, serta perlengakapan tarinya sering tanpa menggunakan kendhi seperti pada Bondan Cindogo. Ciri pakaiannya :
– Memakai kain Wiron
– Memakai Jamang
– Memakai baju kotang
– Menggendong boneka, memanggul payung
– Membawa kendhi (dahulu), sekarang jarang.
Untuk gendhing iringannya Ayak-ayakan diteruskan Ladrang Ginonjing. Tapi sekarang ini menurut kemampuan guru/pelatih tarinya. Sedangkan Bondan Pegunungan, melukiskan tingkah laku putri asal pegunungan yang sedang asyik menggarap ladang, sawah, tegal pertanian. Dulu hanya diiringi lagu-lagu dolanan tapi sekarang diiringi gendhing-gendhing lengkap. Ciri pakaiannya :
– mengenakan pakaian seperti gadis desa, menggendong tenggok, memakai caping
dan membawa alat pertanian.
– Di bagian dalam sudah mengenakan pakaian seperti Bondan biasa, hanya tidak memakai jamang tetapi memakai sanggul/gelungan. Kecuali jika memakai jamang maka klat bahu, sumping, sampur, dll sebelum dipakai dimasukkan tenggok.
Bentuk tariannya ; pertama melukiskan kehidupan petani kemudian pakaian bagian luar yang menggambarkan gadis pegunungan dilepas satu demi satu dengan membelakangi penonton. Selanjutnya menari seperti gerak tari Bondan Cindogo / Mardisiwi.
f. Tari Topeng :
Tari ini sebenarnya berasal dari Wayang Wong atau drama. Tari Topeng yang pernah mengalami kejayaan pada jaman Majapahit, topengnya dibuat dari kayu dipoles dan disungging sesuai dengan perwatakan tokoh/perannya yang diambil dari Wayang Gedhog, Menak Panji. Tari ini semakin pesat pertumbuhannya sejak Islam masuk terutama oleh Sunan Kalijaga yang menggunakannya sebagai penyebaran agama. Beliau menciptakan 9 jenis topeng, yaitu topeng Panji Ksatrian, Condrokirono, Gunung sari, Handoko, Raton, Klono, Denowo, Benco(Tembem), Turas (Penthul). Pakaiannya dahulu memakai ikat kepala dengan topeng yang diikat pada kepala.
Tari Garapan Baru (Kreasi Baru)
Meskipun namanya ‘baru’ tetapi semua tari yang termasuk jenis ini tidak meninggalkan unsur-unsur yang ada dari jenis tari klasik maupun tradisional. Sebagai contoh :
a. Tari Prawiroguno
Tari ini menggambarkan seorang prajurit yang sedang berlatih diri dengan perlengkapan senjata berupa pedang untuk menyerang musuh dan juga tameng sebagai alat untuk melindungi diri.
b. Tari Tepak-Tepak Putri
Tari yang menggambarkan kelincahan gerak remaja-remaja putri sedang bersuka ria memainkan rebana, dengan iringan pujian atau syair yang bernafas Islam.

Teknik Dasar Tari Jawa Klasik

HASTA SAWANDA
8 Kemampuan untuk Memenuhi Kriteria dalam Menari 



  •  Pacak
    Kriteria yang ditetapkan dan ditaati dalam melakukan gerak. Penari mampu mencapai ekspresi gerak dengan ketentuan karakter peran.
  •  Luwes
    Sifat selaras dan harmonis penari dalam menghayati gerak. Penari harus mampu mengendalikan gerak, bukan sifat aslinya atau lebih untuk karakter peran.
  •   Lulut
    Kriteria menghayati gerak secara mengalir (mbanyu mili) artinya rangkaian gerak runtut, dihafal, berkesinambungan dan penari mampu menghayati gerak.
  • Ulat
    Kriteria ekspresi, mimik guna mencapai dramatik, peran dan ungkapan gerak (marah, sedih, lucu, dll)
  • Pancat
    Kesinambungan motif gerak satu dengan yang lainnya. Dalam tari perubahan gerak harus serasi dan selaras.
  • Wilet
    Kreatifitas penari dalam bergerak. Gaya gerak pribadi dalam teknik gerak jadi ketentuan. Penari harus mampu menggerakkan tari dengan lebih menarik (sifat pembawaan pribadi)
  • Irama
    Kriteria mengatur kecepatan tempo dan tekanan gerakdipahami dan dihayati berkaitan dengan irama tari, musik tertentu dalam gerak tari.
  • Gendhing
    Kriteria pemahaman musik gendhing dan instrumen menjadi penguasaan penari. Musik iringan harus direflesikan dengan baik melalui penampilan dan suasana.
Dance Script Teknik Tari Surakarta
No
Nama Ragam
Hitungan
Keterangan
1
Silo Anurogo
1-4
5-6
7-8
1-3
4

5-8
1-4
5
6-8
  
1-4
5-6
7-8
1-3
4
5-8
1-4
5
6-8
-          Kaki menyilang tumpang tindih, tangan ngapurancang, badan nduran tinangin.
-          Kaki sila toyo, tangan kanan nyekithing didekat cethik sebelah kanan, tangan kiri wulan tumanggaldi lutut, toleh kiri.
-          Kedua tangan nyekithing lurus ke depan.
-          Tangan menyembah di depan hidung, pandangan lurus ke depan.
-          Tangan perlahan turun sampai depan dada.
-          Kedua tangan nyekithing, tangan kanan di putar ke depan , tangan kiri diputar ke belakang.
-          Kemudian tangan kanan diputar ke atas dengan nyekithing, tangan kiri wulan tumanggal, perlahan turun tangan kanan di dekat cethik, tangan kiri di lutut, toleh kiri.
-          Diam.
-          Tangan kanan menyangga di sebelah lutut.
-          Proses jengkeng, kaki kiri diangkat, possisi jengkeng, tangan kiri wulan tumanggal di lutut, tangan kanan nyekithing di dekat cethik.
-          Diam.
-          Kedua tangan nyekithing bertemu di depan dada dorong ke depan ke dua jari berlawanan.
-          Proses sembah, kedua tanagn rapat di hidung.
-          Kedua tangan turun sampai depan dada.
-          Tangan kanan diputar ke depan, tangan kiri diputar ke belakang, kedua tanagn nyekithing.
-          Kedua tangan diputar depan dada, kemudian berpisah, tanagan kanan nyekithing dekat cethik, tanagn kiri wulan tumanggal di lutut.
-          Posisi tetap.
-          Kepala nyoklek.
-          Pacak gulu, hadap depan.
2
Ngigel
1-2
3-4
5-6
7-8
-          Proses berdiri lalu tanjak kanan, kedua tangan menthang ngrayung kemudian bawa kedepan pusar, toleh kiri kemudian kanan.
-          Kedua tangan ukel mlumah, toleh kanan.
-          Kedua tangan ngrayung di depan pusar, pandangan ke tengah, ukel tanggung.
-          Seret polok kanan, seblak sampur kiri, kembali tanjak kanan, dengan tangan kanan menthang nyempurit dan kiri nyekithing di dekat cethik.
3
Lumaksono dhadap anorogo
1-2
  
3-4
5
6
7-8
1
2
3-4
5
6
7-8
-          Tangan kiri nyekithing trap cethik, tangan kanan menthang nyempurit, sered jempol kanan.
-          Kedua tangan tetap, kaki kanan maju mager timun, toleh kanan.
-          Ingset kiri.
-          Kicat kiri.
-          Kaki kanan maju mager timun, kedua tangan lurus dengan kedua ujung jari tengah menempel di paha rapat, toleh kiri.
-          Posisi tangan tetap, ingset kanan.
-          Kicat kanan.
-          Maju kanan mager timun, toleh kiri.
-          Posisi tangan tetap, ingset kiri.
-          Kicat kiri.
-          Maju kiri mager timun, toleh kiri.
4
Besut
5
  
6
7
8
-          Kedua yangan tumpang tali dengan tangan kanan nyekithing tangan kiri ngrayung.
-          Tanagn kanan ukel tanggung.
-          Sered polog kanan, seblak sampur kiri.
-          Tanjak kanan tangan kiri myekithing trap cethik, tangan kanan menthang nyempurit.
5
Lumaksono nayung
1-2
3-4
  
5
6
7-8
1
2
3-4
5
6
7-8
-          Tangan kanna tetap, tangan kiri menthang ngrayung, sered jempol kanan.
-          Maju kanna mager timun, tangan kanan trap pranojo, tangan kiri mingkis di sebelah cethik.
-          Ingset kiri.
-          Gejug kiri.
-          Maju kiri mager timun, tangan kanan mingkis dekat cethik, tangan kiri trap pranojo.
-          Ingset kanan.
-          Gejug kanan.
-          Maju kiri mager timun, tangan kananmingkis dekat cethik, tangan kiri trap pranojo.
-          Ingset kiri.
-          Gejug kiri
-          Maju mager timun, kedua tangan menthang, ngrayung toleh kiri.
6
Ngigel
1-2
  
3-4
5-6
7
8
-          Tanjak kanan, kedua tangan menthang ngrayung, dibawa ke depan pusar, toleh kanan lalu kiri.
-          Kedua tangan ukel mlumah noleh kanan.
-          Kedua tangan ukel tanggung hadap depan.
-          Seblak kiri, tangan kanan ngrayung depan cethik, sered polog kanan, noleh kiri.
-          Tanjak kanan, tangan kiri nyekithing trap cethik, tangan kanan menthang myempurit toleh kanan.
7
Lumaksono bambangan
1-2
3-4 
5
6
7-8
-          Sered jempol kanan, tangan kiri nyekithing trap cethik, tangan kanan menthang  nyempurit, toleh kanan.
-          Maju kanan mager timun, kedua tangan tetap.
-          Ingset kiri, berat badan pindah.
-          Kicat kiri.
-          Maju kiri mager timun, tangan kanan nyekithing trap cethik, seblak kiri, toleh kiri.
8
Ombak banyu srisig
5-6
7-8
1-2
3-4
5-6
7
8
Sa-
Tu-4
5-6
7-8
-          Kaki kanan mundur ke samping, tangan kanan nyempurit, tangan kiri nyekithing.
-          Tangan kiri menthang nyekithing, yangan kanna nyekithing trap cethik, kaki kiri macul, toleh kiri.
-          Proses pindah tangan.
-          Tangan kiri nyrkithing trap cethik, tangan kanan menthang nyempurit, kaki kanna macul, toleh kanan.
-          Panggel, sered polok kiri, tangan kanan ukel mlumah.
-          Sered polok kanan, seblak kiri, tangan kanan nyekithing trap cethik, toleh kiri.
-          Tanjak kanan toleh kanan, kedua tangan nyekithing trap cethik.
-          Madhal kanan.
-          Srisig.
-          Ukel mlumah kanan, tangan kanan ngrayung depan pusar, toleh kanan.
-          Tangan kiri mblarak sempal, tangan kanan ukel wutuh depan pusar, tanjak kanan toleh kiri kemudian kanan.
9
Gajah-gajahan
1-4
5-6
7-8
1
Du-a
3
Em-pat
5
6
7-8
1-4
5-6
7-8
1
Du-a
3
Em-pat
5
6
7-8
-          Tangan kiri ukel wutuh, tangan kanan nyekithing depan pusar.
-          Tangan kanan mlumah ngrayung di bawah dekat cethik ingset kiri.
-          Tangan kanan di bawa ke atas sampai depan telinga dengan posisi nyekithing hadap belakang.
-          Diam.
-          Ogek lambung kiri kanan.
-          Diam.
-          Ogek lambung kiri kanan.
-          Pacak gulu.
-          Ingset kanan, pacak gulu.
-          Tangan kiri mblarak sempal, tangan kanan ukel wutuh depan cethik kanan.
-          Tangan kiri menthang ukel wutuh, tangan kanan myekithing di depan pusar.
-          Tangan kiri di bawa ke dekat cethik dengan posisi mlumah.
-          Tangan kiri di bawa ke dekat telinga nyekithing hadap belakang.
-          Diam.
-          Ogek lambung kiri kanan.
-          Diam.
-          Ogek lambung kiri kanan.
-          Pacak gulu.
-          Ingset kanan, pacak gulu.
-          Tangan kiri mblarak sempal, tangan kanan ukel wutuh du dekat cethik.
10
Sabetan
1-4
5-8
1-2
3-4
5-6
7
8
-          Panggel, pacak gulu
-          Tangan kanan menthang nyempurit, kemudian ukel tangan kiri nyekithing di cethik, kaki kanan macul, seblak kiri.
-          Tanjak kanan, toleh kanan.
-          Panggel, pacak gulu.
-          Tangan kanan ukel mlumah, sered polok kiri, toleh kanan.
-          Tangan kiri proses ambil sampur, sered polok kanan, toleh kiri.
-          Ingset kiri, sered polok, kemudian tanjak kiri, toleh kiri, sampir sampur kiri di pundak kanan.
11
Sidhangan sampir sampur
1-4
5-6
  
7-8
1
Du-a
3
Em-pat
5
6
7
8
1-4
5-6
7-8
1
Du-a
3
Em-pat 
5
6
7
8
-          Njimpit sampur kanan, hoyog kiri, tangan kiri ngolong sampur.
-          Srimpet kiri, toleh kanan, tangan kanan njimpit sampur kemudian tekuk depan dada nyekithing.
-          Tangan kanan ukel wutuh kemudian trap dada tanagn kiri trap cethik, noleh kiri,kaki kanan di depan kaki kiri, jinjit kanan.
-          Diam.
-          Ogek lambung kanan kiri, kaki kanan macul
-          Diam.
-          Ogek lambung kanan kiri, kaki kanan macul.
-          Tanjak kanan.
-          Cul sampur.
-          Sered kiri, seblak kanan.
-          Tanjak kanan, tangan kanan menthang.
-          Njimpit sampur kanan, hoyog kiri, tangan kiri ngolong sampur.
-          Gejug kiri, toleh kanan, tangan kanan njimpit sampur di bawa ke depan dada.
-          Tangan kanan ukel wutuh, kemudian trap dada, tangan kiri nyekithing trap cethik, kaki kanan di depan kaki kiri, jinjit kanan.
-          Diam.
-          Ogek lambung miri kanan, kaki kanan macul.
-          Diam.
-          Ogek lambung kiri kanan, kaki kanan macul.
-          Tanjak kanan.
-          Cul sampur.
-          Sered kiri, seblak kanan.
-          Tanjak kanan.
12
sabetan
1-4
5-6
  
7-8
1-4
5-6
-          Tangan kanan trap cethik, tangan kiri proses ambil sampur, cul sampur toleh kiri.
-          Tanjak kanan, tangan kanan menthang, kemudian di ukel wutuh, tangan kiri myekithing trap cethik.
-          Seblak kiri, tangan kanan trap cethik, kaki kanan macul, toleh kanan.
-          Tanjak kiri kemudian balik kanan.
-          Mbesut, sered polok kiri.
13
Sidhangan kebyok sampur
7-8
1-4
5-6 
7-8 
1-2
3-4
5-6
7-8
1-4
5-6
7-8
1
2-3
4
5-6
7-8
-          Ambil sampur, atngan kiri kebyok trap cethik, tangan kanan njimpit sampur menthang, sered polok kiri, tanjak kanan.
-          Hoyog kiri.
-          Gejug kiri, kebyok kanan, kedua tangan trap cethik.
-          Kebyok kedua tangan, kaki kanan macul, toleh kiri.
-          Seleh kanan, tanjak kanan, kedua tangan menthang njimpit sampur, toleh kanan.
-          Sered giyul kanan, tangan kiri trap cethik.
-          Tanjak kanan, kedua tangan menthang njimpit sampur.
-          Sered polok kiri, tangan kiri kebtok trap cethik, tangan kanan menthang njimpit sampur, tanjak kanan.
-          Hoyog kiri, hitungan ke-4 kebyak kiri, toleh kiri.
-          Sered polok kiri, tangan kiri njimpit sampur trap cethik, tangan kanan kipat sampur depan dada.
-          Ukel kanan dengna sampur, sered polok kanan, tanjak kanan.
-          Mancat kanan lalu madal.
-          Srisig.
-          Maju kiri, kebyak kanan, cul sampur kiri.
-          Tanjak kanan, panggel, ukel mlumah.
-          Sered polok kanan, seblak kiri, tangan kiri menthang ngrayung, tangan kanan nyekithing trap cethik.
14
Ulap-ulap
1-4
5-8
1-4
5-8
1-4
-          Pacak gulu.
-          Tangan kanan trap cethik nyekithing, tanjak kanan, tangan kiri ngrayung di dekat telinga.
-          Pacak gulu.
-          Tanjak kiri, ulap-ulap.
-          Tanjak kanan, tangan kanan nyekithing trap cethik, tangan kanna ngrayung trap telinga.
15
Sabetan
5-6
7-8
  
1-4
5-6
7-8
-          Tangna kanan menthang nyempurit ukel tanggung, tangan kiri trap cethik.
-          Kaki kanan macul, tangan kiri menthang nyekithing, tangan kanan nyekithing trap cethik.
-          Tanjak kanan, berubah jadi tanjak kiri, panggel.
-          Sered polok kiri, tangan kanan ukel tanggung.
-          Tanjak pangga sambil sampur sampur kiri di pundak kanan.
16
Engkrang
1-4
5-6
7-8
1-4
5-6
7-8
1-4
5-6
7-8
1-2
3-4
5-7
8
1-4
-          Tanjak kanan, ukel wutuh kanan, tangan kiri trap cethik.
-          Tangan kiri menthang ukel mlumah, tangan kanan trap cethik, hoyog kiri.
-          Tangan kiri ngrayung menthang, kaki kiri macul.
-          Kedua tangan ukel wutuh, kaki mbandul, kemudian kembali macul, toleh kiri.
-          Seleh kiri tanjak kanan, hoyog kiri, tangan kanan nyoklek, tangan kiri ukel mlumah.
-          Tangan kiri ngrayung menthang, tangana kanan trap cethik, kaki kiri macul.
-          Kaki kiri mbandul, kedua tangan ukel wutuh, kaki kiri kembali macul.
-          Seleh kiri, hoyog kiri, kanan ukel tanggung trap pusar, tangan kiri ukel tanggung. Proses menthang.
-          Tangan kanan ngrayung menthang, tangan kiri trap cethik, kaki kiri macul.
-          Kedua tangan ukel tanggung, kaki kanan macul, toleh kanan.
-          Seleh kanan, tangan kanan menthang ngrayung, tangan kiri nyekithing trap cethik, toleh kiri.
-          Trecet.
-          Srimpet kanan.
-          Kedua tangan ukel wutuh, ambil sampur, kemudian cul sampur, tanjak kanan.
17
Sabetan
5-6
7-8
1-4
5-6
7-8
-          Tangan kanan menthang nyekithing ukel tanggung, tangan kiri trap cethik, tanjak kanan.
-          Seblak kiri, kanan trap cethik , kaki kanan macul.
-          Tanjak kanan, ingset, kemudian tanjak kiri, panggel.
-          Sered polok kiri.
-          Seleh kiri, tangan kanan menthang, njimpit sampur, tangan kiri kebyok sampur.
18
Srisig
1-2
3-4
5-6
7-8
1-2
3-4
5-6
7-8
-          Mancat kiri kemudian madal.
-          Srisig kemudian maju kanan, kebyak kiri.
-          Sered polok kanan.
-          Seleh kanan, kebyok kanan, kiri menthang, njimpit sampur.
-          Mancat kanan kemudian madal.
-          Srisig kebyak kanan, cul kedua sampur, maju kiri.
-          Mbesut tanjak kanan.
-          Sered polok kanan, ukel wutuh kanan, trap cethik, tangan kiri mblarak sempal.
19
Sembahan laras
1-4
5-8
1-4
5-8
1-4
5-8
1-2
3-4
5
6
7-8
1-4
5-8
1-4
5-8
1-4
5-8
1-4
5-8

1-4
5-8

1-4
5-8
  
1-8
1-4
5-8
-          Gejug kanan proses jengkeng.
-          Jengkeng, tangan kiri wulan tumanggal dilutut, tangan kanan nyekithing dekat cethik.
-          Diam.
-          Pacak gulu.
-          Tangan kiri tetap tangan kanan ukel mlumah.
-          Tangan kanan ukel di bawa ke tangan kiri, kedua tangan nyekithing, jari tengan saling menempel, toleh kiri.
-          Kedua tangan di pindah ke dada, seblak kanan, posisi tangan tetap, toleh kanan.
-          Kemudian kekiri lagi, toleh kiri.
-          Ke kanan toleh kanan,
-          Ke kiri toleh kiri.
-          Ke dua tanagan menempel nyekithing, dorong ke depan, sembahan.
-          Tangan menyembah, hadap depan.
-          Pacak gulu.
-          Tangan turun sampai depan dada.
-          Ke dua tanagn di dorong ke depan membentuk lingkaran, pacak gulu.
-          Kedua tangan nyekithing dengan jari tengah saling menempel di depan dada, toleh kanan.
-          Kedua tangan myekithing, toleh kiri, di bawa ke lutut kiri, kemudian kedua tangan lepas.
-          Kedua tangan menthang ukel mlumah.
-          Tangan kanan ukel tanggung di bawa ke dekat cethik, tangan kiri wulan tumanggal di lutut.
-          Diam.
-          Tangan kanan seleh, proses silantoyo, kedua tanagn ngapurancang.
-          Diam.
-          Kedua tangan nyekithing saling menempel kemudian dorong ke depan, menyembah.
-          Turunkan tangan.
-          Sialantoyo, tangan ngapurancang.
-          Silo anurogo, tangan ngapurancang.